KAB BANDUNG, Balejabar.com – Di tengah lembutnya kabut pagi dan riuh semangat anak-anak, SDN Ciherang Desa Girimulya Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung menyuguhkan pemandangan unik: ratusan siswa duduk rapi, membuka buku, dan larut dalam dunia imajinasi. Ini bukan momen ujian, melainkan bagian dari program GEMERLAP — Gerakan Literasi Bersama Lapangan — salah satu inovasi dari sekolah ini dalam menumbuhkan budaya literasi sejak dini.
Sekolah ini sudah melaksanakan kegiatan literasi sejak awal berdirinya. Namun, geliatnya semakin kuat sejak hadirnya program LEKSAM BEDAS )Literasi, Edukasi, Keluarga, Sekolah, Anak, dan Masyarakat yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera) dari Pemerintah Kabupaten Bandung. Program ini mendorong partisipasi aktif hampir seluruh siswa — dari yang awalnya hanya segelintir pembaca aktif, kini mencapai 99% keterlibatan!
Kegiatan literasi bukan lagi formalitas. Ini jadi budaya,” ujar Cece Hidayat, S.Pd.SD, narasumber utama dalam observasi yang dilakukan oleh mahasiswa dari mata kuliah Literasi.
Bentuk Kegiatan Literasi:
- Membaca buku sebelum pelajaran dimulai
- Kunjungan ke perpustakaan setiap Senin dan Jumat
- GEMERLAP setiap hari Rabu
- Literasi di rumah melalui tugas mandiri
Kegiatan ini dilaksanakan di berbagai tempat yang fleksibel — dari ruang kelas, perpustakaan, hingga halaman sekolah. Bahkan saat hujan turun, literasi tetap berlangsung di teras kelas.
Siswa dibebaskan memilih buku sesuai minat dan usia, diberi motivasi dengan pendekatan menyenangkan, serta diapresiasi dengan pujian lisan baik dari guru maupun teman sebaya. Tak hanya itu, guru juga terbuka terhadap kreativitas siswa yang menyampaikan isi buku dengan gaya bahasa sendiri.
Temuan menariknya yaitu, salah satu hal paling berkesan adalah bagaimana siswa menyampaikan isi buku dengan narasi yang khas dan ekspresi alami. Hal ini menunjukkan bahwa literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga membangun ekspresi dan keberanian berbicara.
SDN Ciherang telah membuktikan bahwa literasi bukan sekadar tuntutan kurikulum, melainkan roh pendidikan itu sendiri. Lewat GEMERLAP, LEKSAM BEDAS, dan dedikasi guru, literasi tumbuh di tanah yang subur — di antara tawa anak-anak dan halaman sekolah yang bersahaja.
Dari teras kelas hingga pelukan buku, literasi di SDN Ciherang terus menyala, menjadi lentera masa depan.*** by Nisa Aminatul Hazza