BANDUNG– Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampil mengesankan dalam pidato kebudayaan di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Di forum itu SBY menegaskan pentingnya pendekatan kebudayaan dalam menyelamatkan bumi.
“Kalau semuanya serba politik itu jadi panas. Kalah menang,” kata SBY dalam pidatonya di depan civitas akademika dan kalangan seniman yang hadir di kampus ITB, Rabu (7/10/2025).
SBY juga mengeritik dunia usaha. Walau dunia usaha sangat penting, tapi tidak ideal. Sebab yang dipikirkan biasanya hanya untung dan rugi. Juga kompetisi.
“Tapi seniman, ini bukan mengiklankan diri seniman, bawa kebutuhan, bawa kasih sayang, bawa kerukunan, bawa cinta,” tegas ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat ini.
Hal itulah yang menyebabkan dalam 5-10 tahun terakhir masuk dalam dunia seni, kebudayaan, dan olahraga. “Itu setelah saya pangsiun dari dunia politik,” ucapnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Di forum tersebut, SBY secara khusus mentions sejumlah tokoh. Selain Rektor ITB Prof Dr Tatacipta Dirgantara, SBY menyebut nama lain. Di antaranya Dr Andryanto Rikrik Kusmara (wakil rektor), Prof Joko Santoso, Prof Akhmaloka, dan Yani Panigoro.
Lalu Hatta Rajasa yang disebut SBY sebagai alumni ITB yang membanggakan. SBY juga senang dengan kehadiran para seniman dan budayawan seperti I Nyoman Nuarta.
Sejumlah anggota DPR RI.l juga hadir. “Para anggota DPR RI cukup banyak, di samping Kang Dede Yusuf dan Kang Herman Khaeron,” tutur SBY.

Dede Yusuf adalah wakil ketua Komisi II DPR yang juga pernah jadi Wagub Jabar. Sementara Herman Khaeron saat ini menjabat Sekjen Partai Demokrat. Beberapa anggota DPRD Provinsi Jabar juga hadir seperti dr Ratnawati dan Saeful Bachri.
SBY menyebut dirinya adalah beginner dalam dunia seni. Sebab baru lima tahun bergelut dalam seni lukis. Untuk jadi profesional setidaknya diperlukan 15-20 tahun.
Meski begitu, SBY mengaku bukan mualaf. Sebab sejak remaja dan duduk di bangku SMP, SMP, hingga di akademi militer dirinya terlibat aktif dan mendirikan sanggar seni. “I love arts,” tegasnya.
Di kampus ITB digelar juga pameran lukisan dari komunitas seni SBY. Anggota komunitas tersebut, kata jenderal TNI purnawirawan ini, tidak eksklusif. Melainkan inklusif, terbuka bagi semua seniman dan budayawan.
Untuk sementara, komunitas seni SBY diikuti para seniman dari ITB Bandung, IKJ Jakarta, ISI Solo, dan ISI Yogyakarta. Hal itu mengingatkan kembali aktivitas seninya di masa remaja yang bergeliat di bidang seni lukis, seni musik, dan seni puisi. “Almost everything,” tandasnya. (adb)