BANDUNG– Berkhidmat dan terus torehkan legasi. Itulah yang dicapai H. Engkus Sutisna, S.T, M.T, setelah tiga bulan berkhidmat sebagai Penjabat (Pj) bupati Ciamis.
“Ibarat bus, saya dapat mandat dari Negara jadi sopir untuk memastikan kendaraan besar ini di arah yang tepat,” ucap Engkus Sutisna saat berbincang di Pendopo Kabupaten Ciamis.
Tepat 20 Juli ini, Engkus Sutisna genap tiga bulan menkahodai Pemda Kabupaten Ciamis. Dia dilantik jadi Pj bupati Ciamis oleh Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin pada 20 April 2024 di Gedung Sate, Bandung.
Dengan 1,4 juta jiwa, Kabupaten Ciamis memiliki 26 kecamatan, 243 desa, dan
7 kelurahan. Walau tak memiliki laut lagi, Ciamis terkenal dengan destinasi alam dan budaya yang menarik. Di antaranya situs Kerajaan Galuh di Astana Gede Kawali dan Karangkamulyan di Kecamatan Cijeungjing.
Pesona alam Situ Panjalu, Curug Tujuh, dan Situwangi menambah deretan tempat wisata alam lainnya. Di bidang kreasi seni budaya, Ciamis punya unggulan Seni Bebegig, Ebeg, Gondang Buhun, Gembyung, dan Wayang Landung.
“Dengan PAD (pendapatan asli daerah) yang terbatas, Pemda dituntut kreatif,” ujar Engkus Sutisna yang juga menjabat staf ahli gubernur Jabar bidang pemerintahan dan hukum ini.
Menurut birokrat karier kelahiran Desa Kepel, Kecamatan Cisaga ini, Engkus terus meyakinkan aparaturnya untuk membuka peluang-peluang investasi baru. Sebab, investasi akan melahirkan lapangan kerja baru. Juga mempromosikan daerah.
“PAD kita lebih kecil dibandingkan transfer dana pusat atau transfer dana dari Pemprov Jabar,” tandas alumni SMAN Banjar ini. Volume APBD 2024 tercatat Rp 2,7 triliun. Yang berupa PAD tercatat sekitar Rp 264 miliar.
Engkus mengawali karier birokrasi jadi guru di Kabupaten Bogor. Lalu kerja di Pemda di bawah kepemimpinan Bupati Eddy Yoso. Aktif di KNPI, KONI, dan Gerakan Pramuka, Engkus kemudian hampir 10 tahun jadi sekretaris pribadi saat Kolonel Purn Agus Utara Effendi jadi bupati.
“Anak bungsu saya lahir saat jadi Sekpri Pak Agus Utara jadi bupati. Alhamdulillah anak tersebut bulan lalu wisuda sarjana di UPI Bandung saat bapaknya jadi Pj Bupati,” ungkap Engkus yang juga pernah jadi Kadispora Provinsi Jawa Barat ini.
Garis tangan dan nasib tidak ada yang bisa memastikan seorang Engkus Sutisna bia jadi nakhoda di daerah tempat kelahirannya. Ayahnya pernah jadi PNS di bagian umum Setda Ciamis. Tapi Engkus malah “ngumbara” ke Kabupaten Bogor.
Di lingkungan Pemda Kab Bogor, Engkus yang juga kerap dipanggil Asep ini memulai karier di Pemprov Jabar pada 2010 saat bertugas di BNP (Badan Narkotika Provinsi). Kala itu yang jadi kepala BNP adalah Wagub Jabar Dede Yusuf.
Dari BNP, Engkus kemudian bergeser ke BPSDM sebelum kemudian jadi kepala Dispora Jabar. Posisi Pj Bupati diraih saat dirinya jadi staf ahli gubernur.
“Ciamis ini peraih Adipura Kencana, makanya kita pastikan betul capaian itu dipertahankan,” tegasnya. Untuk memastikan itu, Engkus telah mengunjungi semua alur pengelolaan sampah dari hilir ke hulu.
Engkus juga memastikan capaian lebih dari 12 kali opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dari BPK RI atas APBD terus terjaga. Yakni jadi cerminan tata kelola keuangan dan anggaran yang bersih akuntabel.
“Sesuai mandat dari Negara saya juga harus memastikan ASN tetap berkinerja positif dan produktif dengan menjaga netralitas jelang dan saat Pilkada serentak,” kata Engkus.
Hajatan politik berupa pemilihan bupati dan wakil bupati baru harus jadi pesta rakyat. Rakyat senang dan bergembira dengan kualitas pilkada yang luber dan jurdil.
“Pada akhirnya rakyat Ciamis yang akan menentukan sosok pemimpin ke depan yang diinginkan,” tegas Engkus yang sangat aktif menghadiri acara kemasyarakatan dan kegiatan Forkopimda ini. (adb/R-03)