BANDUNG– Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Rabu (7/10/2024) resmi meraih gelar doktor. Menteri ATR/kepala BPN itu mencapai gelar S-3 bidang pengembangan sumber daya manusia dari Universitas Airlangga Surabaya.
Banyak tokoh nasional yang hadir dalam sidang terbuka promosi doktoral tersebut. Termasuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Hadir juga Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono.

“Kepada para sahabat yang telah berkontribusi sebagai narasumber, telah hadir juga di sini,” ucap AHY setelah dinyatakan lulus cumlaude oleh Rektor Unair Mohamad Nasih di forum tersebut.
AHY lalu menyebut sejumlah narasumber bahan disertasinya. Antara lain, mantan Mendikbud M. Nuh. Lalu, Prof Anwar Sanusi, Ph. D (Sekjen Kemenakertrans), Amich Alhumami, Ph. D (Deputi Kementerian PPN/Bappenas), dan Prof Dr Hermanto Siregar, M.Sc (IPB).
Sebelum dibawa ke ujian tertutup, disertasi AHY terlebih dahulu dibahas dalam focus group discussion (FGD). Di situlah para narasumber menyajikan data dan konsep untuk memperkaya penelitian.

“Kemudian ada Bung Dede Yusuf Macan Effendi, ini juga sebagai narasumber. Kapasitasnya sebagai Komisi X,” ungkap AHY.
Disertasi AHY berjudul “Transformational Leadership and Human Resources Orchestration Towards Indonesia Emas 2045”.
Judul tersebut, kata AHY, guna mempersiapkan cita-cita besar bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Yakni melalui kepemimpinan yang transformasional serta orkestrasi sumber daya manusia yang unggul sesuai dengan kebutuhan masa depan bangsa Indonesia.
Disertasi itu dibagi menjadi enam paper yang membahas penelitian tentang kepemimpinan, ekonomi, dan sumber daya manusia (SDM).
Ada 15 orang yang dijadikan responden penelitian. Nomor satu mantan Mendikbud M. Nuh, yang juga mantan rektor ITS Surabaya.

Lalu, Dr Dede Yusuf Macan Effendi, M. I. Pol, berada di nomor sembilan. Dialah narasumber satu-satunya yang juga politikus. Yakni satu-satunya kader Partai Demokrat di jajaran 15 narasumber disertasi AHY.
Saat penelitian dilakukan, Dede Yusuf menjabat wakil ketua Komisi X DPR. Salah satu bidangnya mengurusi soal pendidikan.
Rektor Unair Mohamad Nasih juga sempat menyebut nama Dede Yusuf. Itu terjadi saat Nasih menawari AHY jadi dosen sehingga nanti berpeluang jadi profesor.
“Syaratnya jadi dosen. Tapi dosen bayarannya tidak banyak karena anggaranya dipotong terus sama Pak Dede Yusuf, piye,” seloroh Nasih. Mendengar itu, hadirin pun tertawa renyah.
Gaji dosen kecil, lanjut Nasih, karena anggaran yang tersedia di universitas sangat terbatas. “Dipakai ini, dipakai itu. Sementara mau menaikkan UKT (uang kuliah tunggal) dibilang mahal. Waduh bagaimana, sampai toga saya ini sudah dua tahun tidak ganti,” tambah Rektor yang kembali bikin para hadirin tertawa.
Dede Yusuf tampak tersenyum. Begitu pun AHY. Keduanya sangat rileks mendapat jokes segar dari rektor Unair yang bertindak sebagai pimpinan sidang terbuka promosi doktoral tersebut.
“Sehingga ada baiknya nanti Pak Ketum bisa menginstruksikan para kader Partai Demokrat di DPR untuk memprioritaskan pendidikan,” tandas Mohamad Nasih.
Usai acara, Dede Yusuf menyebut sangat terkesan sekali dengan penampilan AHY mempertahankan disertasinya. Capaian luar biasa dari seorang menteri, seorang ketua umum partai, dan seorang pembelajar ulung.

“Presentasinya keren banget. Begitu tegas, begitu runtut dan sangat terukur sekali,” ungkap Dede Yusuf yang juga doktor administrasi publik dari Unpad ini. (adb/R-03)