BANDUNG– Wakil Ketua Komisi II DPR Dede Yusuf Macan Effendi melakukan sosialisasi empat pilar MPR. Sasarannya para siswa di Kabupaten Bandung.
Yakni siswa SMA Al Qonaah, Baleendah, Kabupaten Bandung. “Adik-adik harus semangat belajar. Ingat ya, tidak ada sukses yang instan,” kata Dede Yusuf di Desa Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/4/2025).
Menurut Dede Yusuf, dalam sejumlah kasus terkadang ada yang sukses tiba-tiba. Secara mendadak jadi terkenal dan seolah mencapai top strata sosial dengan jabatan dan kekayaan.
“Anak-anak muda harus berproses, belajar giat, tempuh waktu dan pengalaman secara panjang. Jangan tiba-tiba kaya raya tapi akhirnya ditangkap polisi karena menipu dan macam-macam,” ungkap wakil rakyat dari dapil Jabar II ini.
Dede Yusuf lantas mengajak serta para siswa untuk dialog. Diawali dengan tanya jawab pengetahuan umum. Mulai dari hitungan, sejarah, dana nama para pejabat negara.

“Presiden Prabowo Subianto,” jawab seorang siswa ketika Dede Yusuf bertanya siapa presiden ke-8 Republik Indonesia.
Saat ditanya ketua MPR RI saat ini, tak ada satu pun yang menjawab. Begitu pun yng jadi ketua DPR RI. Seorang siswa malah sebut Megawati Soekarnoputri sebagai ketua DPR.
“Sedikit benar, yang jadi ketua DPR adalah putrinya Ibu Megawati. Tepatnya Ibu Puan Maharani,” papar Dede Yusuf.
Hal lucu juga terjadi saat ditanya soal nama lengkap Dede Yusuf. Seorang siswa menyebut huruf “M” sebagai kepanjangan dari Muhammad. Hal itu merespons di spanduk ada tulisan Dr H Dede Yusuf M. Effendi, S.T, M. Ipol.
Ada lagi yang tak kalah bikin ketawa. Dede Yusuf bertanya jabatan apa yang pernah disandangnya sebelum dia berkiprah di Senayan. “Jadi polisi,” jawab seorang siswa.

Dede Yusuf cuma tersenyum atas jawaban itu. Tentu yang dimaksud adalah jabatan wakil gubernur. Boleh jadi siswa menjawab spontan karena ada gelar akademik “M. Ipol”. Bisa saja ditafsirkan “magister ilmu kepolisian”. Walau sebenarnya adalah Magister Ilmu Politik.
Dede Yusuf mengaku senang bisa interaksi dengan para siswa di Kabupaten Bandung. “Soal jawaban ada yang benar, ada yang belum benar. Soal hitungan juga bagus-bagus. Tapi soal sejarah dan pengetahuan umum masih kurang,” katanya. (adb)