KAB BANDUNG, Balejabar.com – Budaya literasi di lingkungan sekolah dasar menjadi pondasi penting dalam menunjang keberhasilan pendidikan siswa. SDN Bojong Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan literasi melalui beragam program menarik dan kreatif.
Berbagai kegiatan dilaksanakan secara rutin untuk meningkatkan minat baca siswa. Seperti Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Pojok Baca, Pohon Baca, hingga Program Leksam Bedas. Semua kegiatan tersebut tidak hanya mendorong siswa untuk gemar membaca, tetapi juga mengajarkan kedisiplinan dan tanggung jawab melalui kegiatan seperti tabungan siswa dan pengelolaan uang kas yang terintegrasi dengan literasi financial.
Salah satu program menarik di SDN Bojong adalah Pohon Baca, yang bisa meningkatkan minat literasi bagi siswa karena setiap siswa yang sudah membaca satu buku, namanya akan ditulis di selembar daun kertas. Kemudian daun itu di tempel di pohon baca. Semakin banyak buku yang dibaca, makin banyak nama siswa yang ditempel. Itu membuat siswa semakin antusias dalam membaca buku.
Kepala sekolah, guru, pustakawan, peserta didik, hingga orang tua murid turut andil dalam menyukseskan program ini.
“Literasi adalah gerbang ilmu. Kami berusaha agar siswa kami tidak hanya bisa membaca, tetapi juga memahami makna dari apa yang dibaca,” kata Tedi,salah satu guru SDN Bojong.
Program literasi ini dilaksanakan di berbagai sudut sekolah. Tidak hanya di dalam kelas atau perpustakaan, tetapi juga di lapangan dan area terbuka lainnya, agar siswa merasa nyaman dan tidak bosan.
Dalam pelaksanaannya, strategi seperti penyediaan buku-buku menarik, pemberian penghargaan, pendekatan visual, serta pembiasaan membaca setiap hari menjadi kunci utama keberhasilan program ini.
“Dengan menyesuaikan bahan bacaan berdasarkan minat siswa dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, anak-anak jadi lebih semangat membaca,” tambah pustakawan sekolah.
Guru berharap kegiatan literasi di SDN Bojong terus mendapat dukungan, baik melalui penambahan fasilitas maupun pelatihan guru. Sementara itu, bagi mahasiswa calon guru yang melakukan observasi di sekolah tersebut, kegiatan ini menjadi contoh penting bahwa literasi harus ditanamkan sejak dini dengan cara kreatif dan menyenangkan.*** by Isti Sagita