BANDUNG– Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi mengaku sudah jauh-jauh hari memberi atensi atas Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh & Sumut. Hal itu terkait kesiapan sarana dan prasarana.
“Tiga empat bulan lalu saya sudah menanyakan kesiapan pemerintah. Bahkan sudah beri opsi untuk diundur,” ujar Dede Yusuf saat kegiatan Kemendikbud Ristek di Soreang, Kabupaten Bandung (16/9/2024).
Bukan tanpa alasan Dede Yusuf buka opsi diundur. Ada dua alasan utama. Pertama kesiapan anggaran baik APBN maupun APBD. “Kita tahu dalam tiga tahun terakhir anggaran tersedot pandemi Covid,” ucap politikus senior Partai Demokrat ini.
Alasan kedua, lanjut Dede Yusuf, terkait hajat politik negara. Mulai dari pemilu legislatif, Pilpres, dan pilkada serentak 2024. “Tahun politik di 2024 ini menyedot semua energi bangsa,” tandasnya.
Makanya, dia sempat mengusulkan bagaimana kalau PON digeser ke 2025. Hal itu pernah terjadi dengan Olimpiade Tokyo 2020 yang digeser ke 2021. Namanya Olimpiade Tokyo 2020, walaupun pelaksanaanya 2021. Hal serupa terjadi pada Piala Eropa 2020.
Saat itu, ucap Dede, dia mengusulkan PON diundur setahun. “Atau kalaupun harus tahun 2024 ini juga waktunya tidak September tapi diundur ke Desember di era pemerintahan Presiden baru,” katanya.
Dede Yusuf menyebut sekarang ibarat nasi sudah jadi bubur. PON sudah berlangsung. Dan setiap cabor sudah diperlombakan dengan kekurangan di sana-sini.
“PON harus terus berlangsung, bahkan penutupan dijadwalkan tanggal 20 September,” katanya.
Terhadap masalah yang muncul, papar Dede Yusuf, tentu akan jadi evaluasi. Jika ada masalah hukum terkait anggaran sudah ada ranah untuk menanganinya. Yakni aparat penegak hukum.
“Secara politik di DPR nanti kita akan evaluasi juga mengapa dan bagaimana hal itu bisa terjadi,” kata Dede Yusuf. (adb/R-03)