BANDUNG– Cagub Jabar Dedi Mulyadi tiba-tiba menyambangi kantor Dede Yusuf di Senayan. Kepada wakil ketua Komisi X DPR itu, KDM, demikian panggilan Kang Dedi Mulyadi membahas banyak hal.
Secara umum, ada 4 masalah yang akan dikerjakan KDM begitu dapat mandat rakyat Jawa Barat jadi gubernur. “Saat Kang Dede dulu wakil gubernur, dulu ada drama musikal. Nanti bisa kita bikin itu di Pelabuhanratu,” ucap KDM dalam laman medsosnya, Rabu (25/9/2024).
KDM dan Dede Yusuf tampak asyik sharing gagasan. Salah satunya soal pemajuan kebudayaan dan pariwisata di Jawa Barat. “Dulu saya memang bikin drama musikal Lutung Kasarung, kolosal dan dipentaskan hingga Jakarta dan Singapura,” ucap Dede Yusuf.
Sempat muncul ide juga bikin film Perang Bubat. Tapi dapat tentangan dari sejumlah tokoh Sunda karena dianggap bisa membuka luka lama antara Kerajaan Galuh Pakuan dan Majapahit.
“Raja Hayam Wuruk cinta banget sama Dyah Pitaloka. Karenanya setelah Dyah Pitaloka dan ayahnya gugur di Bubat, Hayam Wuruk tidak nikah lagi seperti saya,” celoteh KDM. “Biar rame aja Kang,” tambah mantan bupati Purwakarta yang betah menduda ini.
Hal kedua yang jadi fokus KDM adalah pariwisata. Soal ini, Dede Yusuf cerita kurangnya aspek atraksi di semua destinasi Jabar. Beda dengan Tanah Lot di Bali yang bikin pementasan dua kali dalam sehari.
“Ada atau tidak ada penonton, para seniman di Bali tetap pentas. Karena ada atraksi itulah ribuan orang antre ke Tanah Lot untuk menikmati tari Kecak,” ungkap Dede Yusuf.
“Nah, yang disampaikan Kang Dede ini benar. Itu nanti jadi perhatian Pemprov Jabar,” ungkap KDM.
Hal ketiga terkait pendidikan. KDM menyimak serius problem karut marut PPDB. Terjadi setiap tahun. Dan akan terus begitu. “Akan terus begitu karena pemerintah tidak menyiapkan sekolah yang cukup di level atasnya,” papar KDM.
Dede Yusuf memberi opsi. Lebih cepat dan solutif. Membangun sekolah baru boleh saja. Tapi perlu waktu. “Yang cepat kolaborasi dengan sekolah swasta. Pemerintah menyiapkan anggaran khusus untuk operasional dan peningkatan kualitas sekolah-sekolah swasta,” ungkap politikus senior Partai Demokrat ini.
Sekolah swasta jadi mitra pemerintah. Dengan begitu, sekolah di swasta atau negeri sama saja. Sama berkualitasnya. Sama gratisnya.
Pokok ke-4 yang diperhatikan KDM dari Dede Yusuf adalah kebijakan anggaran. Selama ini, Jabar belum mengalokasikan 20 persen dari APBD untuk pendidikan. “Hanya dua provinsi yang sudah 20 persen,” tegas doktor Administrasi Publik jebolan Unpad ini.
“Saya setuju dengan Kang Dede, 20 persen APBD itu jangan dihitung dari dana transfer pusat ke daerah. Tapi harus benar-benar 20 persen secara substantif,” tandas KDM.
Di bagian akhir, KDM sempat menyinggung bahwa dia optimistis dalam Pilgub kali ini. Sebab, surveinya terus naik, termasuk di dapil Jabar II yang jadi basis Dede Yusuf.
“Dulu saya pernah jadi wakil bupati, jadi tahu persis dengan posisi Kang Dede sebagai Wagub saat itu. Pokoknya nanti Kang Dede akan jadi penasihat gubernur,” ungkap KDM. (adb/R-03)