BANDUNG, Jawa Barat – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) pada, Minggu (16/10/2022) di Hotel Salis Jalan Setia Budi Kota Bandung.
Rapim tersebut diikuti sebanyak 27 Ketua beserta pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat se-Jawa Barat.
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, H Anton Sukartono Suratto, menegaskan Partai Demokrat Jawa Barat harus meraih kemenangan dalam Pilpres dan Pileg pada Februari 2024 mendatang. Maka lakukanlah segala upaya lebih dari baik untuk merebut hati masyarakat.
“Sebelum saya menjadi Ketua DPD posisi antusiasme masyarakat Jawa Barat kepada Partai Demokrat ada di 6,4 persen, setelah saya jadi ketua meningkat 10,5 persen. Kita akan laksanakan survei lagi nanti maka dari itu seluruh kader harus mengerakan mesin partai,” ungkapnya.
Terkait Pilpres 2024 Anton menegaskan, Demokrat Jawa Barat menunggu langkah DPP bersama mitra koalisi untuk melakukan deklarasi pasangan capres dan cawapres.
“Kita berharap Mas AHY dapat tiket Pilpres, kita tunggu deklarasi 10 November seperti apa hasilnya.”
Sementara itu Ketua Pelaksana Rapimda yang juga Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Mohamad Handarujati menyampaikan Rapimda dilaksanakan untuk memastikan rantai komando agar berjalan dengan baik.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan survei perilaku pemilih di enam provinsi se-Jawa (Agustus-September 2022), peneliti utama The Republic Institute Dr. Sufyanto mengungkapkan dalam Pilpres 2024 nanti, siapa Cawapres yang dipilih akan menentukan siapa Capres yang menang.
“Elektabilitas ketiga kandidat Capres yang sekarang ada, tidak ada yang menonjol, seperti pemilu 2014 atau 2019,” kata Dr. Sufyanto dalam Proklamasi Democracy Forum bertajuk ‘Mencari Cawapres Penentu Kemenangan Dalam Pilpres 2024’ secara daring (14/10).
“Karena itu dibutuhkan Cawapres yang dapat memberikan kontribusi suara signifikan,” kata Sufi, yang juga dosen politik Unair.
Survei se-Jawa menunjukkan ada lima tokoh dengan elektabilitas tinggi sebagai Cawapres. Mereka adalah adalah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (12,4 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (11,5 persen), Gubernur DKI Anies Baswedan (10,3 persen), Gubernur Jabar Ridwan Kamil (9,8 persen), dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno (6,5 persen).
Dari lima nama itu, Sufyanto menilai AHY paling potensial memberikan insentif suara terhadap Capres yang berpasangan dengannya nanti.
“Lebih dari 50 persen basis pemilih Demokrat sudah solid memilih AHY. Sudah tentu ini jadi modal bagi Capres yang berpasangan dengan AHY,” ungkap Sufi.
“Kalau AHY, semisal, berpasangan dengan Anies di Pilpres, maka lebih dari 70 persen basis pemilih Partai Demokrat akan memilih pasangan ini”, sambungnya, “Ini belum memperhitungkan basis pemilih Nasdem dan PKS yang juga solid.” ***