BANDUNG– Untuk perebutan kursi DPRD Provinsi Jawa Barat, ada 10 partai politik yang menempatkan kadernya di legislatif provinsi. Menariknya, Gerindra memenangkan Pilpres, tapi kursi di DPRD Jabar paling banyak turun.
Ada partai pendatang baru di legislatif Provinsi Jawa Barat. Yaitu PSI dengan satu kursi dari dapil Depok-Kota Bekasi. PSI menggantikan Perindo yang pada Pemilu 2019 meraih satu kursi.
Kemudian, empat partai mengalami kenaikkan jumlah kursi. Ada empat partai juga yang kurang beruntung karena harus kehilangan (lost) sejumlah kursi. Sementara, PAN tetap dengan tujuh kursi.
Gerindra jadi partai dengan kehilangan kursi paling banyak. Turun dari 25 jadi 20 kursi. Meski begitu, Gerindra tetap jadi pemenang Pemilu di Jabar dan berhak atas posisi ketua DPRD Jabar.
Selain Gerindra, PDIP dan Partai Demokrat juga harus kehilangan sejumlah kursi. Sama-sama lost tiga. PDIP turun dari 20 jadi 17, sementara Demokrat dari 11 jadi delapan.
PKS juga kurang beruntung. Partai di Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Muhaimin ini turun dari 21 jadi 19 kursi. PKS jadi satu-satunya partai di Koalisi Perubahan yang tidak beruntung di DPRD Jabar.
Berbeda dengan Nasdem dan PKB yang naik signifikan. Nasdem naik 100 persen dari empat jadi delapan kursi. Sementara PKB dari 12 jadi 15 kursi.
Yang naik berikutnya adalah Golkar dan PPP. Golkar naik tiga kursi jadi 19. Sementara PPP melonjak dua kali lipat. Walau bernasib tragis di DPR RI, kursi PPP di Jabar naik dari tiga jadi enam kursi.
Berikut Partai yang kursinya turun:
- Gerindra turun 5 kursi
- PDIP turun 3 kursi
- Demokrat turun 3 kursi
- PKS turun 2 kursi
Partai yang kursinya naik:
- Nasdem naik 4 kursi
- Golkar naik 3 kursi
- PKB naik 3 kursi
- PPP naik 3 kursi
DPRD Jawa Barat terdiri atas 120 kursi dari 15 dapil. Dari 10 partai yang punya wakil dan berkantor di Jl Diponegoro Bandung, lima partai berhak atas posisi pimpinan.
Ketua akan dijabat kader Gerindra. Lalu, empat wakil ketua akan diisi PKS, Golkar, PDIP, dan PKB. (adb/R-03)
