KOTA BANDUNG, Balejabar.com – Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama Ketua Dekranasda Kabupaten Bandung Emma Dety Permanawati mengikuti Peragaan Wastra di Pekan Kreatif Jawa Barat di Trans Kota Bandung, Minggu (30/6/2024). Wastra adalah upaya untuk menggali potensi yang ada di tiap kabupaten/kota di Jawa Barat.
“Kami ingin memperkenalkan, khususnya di Jawa Barat, bahwa Kabupaten Bandung memiliki potensi Sarung Majalaya dan ditambah lagi kini punya motif batik sendiri yang disebut Batik Kina,” kata Emma Dety di Rumah Dinas Bupati Bandung, Senin (1/7/2024).
Bertema busana mancanegara dengan kombinasi produk tekstil dan Batik Kina khas daerah Kabupaten Bandung, Bupati Dadang dan Emma mengenalkan baju bergaya Inggris. Bupati tampil modis dengan setelan warna hitam berbahan sarung tenun Majalaya dipadukan dengan topi fedora berbahan kulit berwarna serupa.
Di sampingnya, Emma mengenakan gaun panjang berwarna ungu, juga berbahan sarung Majalaya yang dipadukan dengan lapisan kain tile. Tak lupa, topi cartwheel berwarna merah muda juga menambah kesan anggun Bunda Bedas.
Sambil berjalan bersama di atas catwalk, Kang DS dan istrinya membuktikan bahwa tenun Majalaya yang dahulu hanya dipakai sebagai sarung, kini bisa dirangkai menjadi beragam busana. Contohnya setelan baju untuk laki-laki maupun gaun cantik untuk perempuan.
Sarung Majalaya yang eksis sejak abad ke-17 silam, sempat populer pada tahun 1940 hingga 1960-an. Namun, seiring dengan perkembangan zaman ditambah munculnya aneka motif dan kain tenun dari daerah lainnya, membuat kain khas Majalaya Kabupaten Bandung ini semakin tenggelam.
Oleh sebab itu, Dekranasda Kabupaten Bandung kembali berupaya mempopulerkan sarung tenun Majalaya kepada masyarakat sebagai produk modern baik berupa busana maupun aksesorisnya, sehingga bisa meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya lokal.
Selain Sarung Majalaya, sejak kepemimpinan Bupati Bandung Dadang Supriatna, motif daun kina, kini dijadikan batik ciri khas Kabupaten Bandung.***