BANDUNG– Tiga hari jelang coblosan, KPU Jawa Barat menggelar rapat koordinasi kesiapan pemilihan serentak. Lokasinya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (24/11/2024).
KPU dan Bawaslu dari 27 kabupaten/kota hadir di acara tersebut. Termasuk juga Pj Gubernur Bey Triadi Machmudin. Lalu, Wakil Ketua Komisi II DPR Dede Yusuf Macan Effendi.
“Pilkada serentak ini momen bersejarah bagi bangsa kita,” tegas Dede Yusuf. Oleh karena itu, Pemprov, Pemda kabupaten/kota, dan penyelenggara (KPU dan Bawaslu) harus fokus dan serius. Jangan sampai ada ekses apapun.
“Fokuslah pada kesiapan masing-masing daerah agar jangan sampai selesai pilkada banyak gugatan ke MK,” tegas wakil gubernur Jabar periode 2008-2013 ini.
Dede Yusuf juga minta KPU dan Bawaslu di setiap daerah serius terkait data pemilih tetap (DPT). Sebab masih ada warga yang belum masuk DPT. Lalu, anak di bawah usia 17 tahun tapi sudah melakukan pernikahan dini.
Faktor cuaca juga disinggung Dede Yusuf. Pihak penyelenggara harus punya manajemen risiko jika terjadi bencana banjir, longsor, atau puting beliung.
Soal netralitas ASN dan potensi kerawanan konflik juga dianggap. Dia minta setiap potensi dianalisis dengan menyiapkan rencana daruratnya. Dengan begitu, pilkada serentak diharapkan aman, lancar, dan tanpa ekses.
“Pilkada serentak ini juga akan merupakan masa evaluasi, apakah nanti akan tetap seperti ini atau nanti perlu perbaikan,” ungkap Dede Yusuf.
Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni melaporkan kesiapan pihaknya untuk melaksanakan pilkada serentak 27 November 2024. Logistik dan aparatur penyelengara sudah dalam posisi siap 100 persen.
Rakor kesiapan coblosan tersebut dihadiri juga para kepala daerah baik definitif maupun Pj bupati dan walikota. Lalu unsur kejaksaan, Kodam, dan Polda Jabar. (adb/R-03)
