BANDUNG– Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terus melakukan gebrakan. Yang terbaru soal tempat kantor dirinya bekerja. Tidak lagi hanya di Bandung. Tapi di lima wilayah Jawa Barat.
Nomenklatur atau penyebutan lima kantor gubernur tersebut juga berubah. Semuanya menggunakan identitas kultural khas kesundaan dan pewayangan.
“Jawa Barat memiliki lima karakter budaya, yaitu Priangan Garut, Priangan Bandung Raya, Cirebon, Purwakarta, dan Wilayah Bogor berciri Sunda Betawi,” ujar Dedi Mulyadi.
Kelima wilayah ini pada masa lalu dikenal sebagai wilayah karesidenan atau wilayah administratif di bawah gubernur. Untuk memperkuat pelayanan dan akses masyarakat, eks kantor karesidenan tersebut kini diaktifkan kembali sebagai kantor wilayah gubernur.
“Nah, eks kantor karesidenan itu kini saya aktifkan sebagai kantor wilayah gubernur,” ujar Kang Dedi Mulyadi (KDM).
KDM akan berkantor bergantian. Tidak lagi hanya di Bandung. Tujuannya agar daerah yang berada di wilayah tersebut memiliki akses yang lebih dekat untuk berhubungan dengan gubernur. “Di kantor wilayah itu juga tersedia staf layanan masyarakat,” jelasnya.
Adapun sebutan untuk kantor gubernur di lima wilayah tersebut kini punya nama baru. Termasuk mengubah nama Gedung Negara Pakuan di Bandung yang sebelumnya sebagai rumah dinas gubernur.
Berikut daftarnya:
- Bale Pakuan Padjadjaran (Wilayah Bogor)
- Bale Sri Baduga (Wilayah Purwakarta)
- Bale Jaya Dewata (Wilayah Cirebon)
- Bale Dewa Niskala (Wilayah Priangan Garut)
- Bale Pakuan (Wilayah Bandung Raya).
Masing-masing kantor wilayah ini, secara teknis melayani sedikitnya tiga hingga enam kabupaten/kota yang berdekatan. Contohnya Bale Jaya Dewata yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Indramayu.
“Berkantor di daerah ini untuk memastikan pelayanan pemerintahan lebih merata dan mudah diakses oleh masyarakat,” tegas KDM yang maju Pilgub diusung dari Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN ini. (adb)
